Langkat, 5 Desember 2025 — Organisasi Tunas Indonesia Raya (TIDAR) turun ke lapangan untuk membantu warga terdampak bencana banjir di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dengan menyerahkan bantuan kepada para pengungsi. Laporan tersebut dimuat oleh media lokal sebagai bagian dari upaya berbagai elemen masyarakat dan organisasi untuk meringankan beban korban bencana.
Kondisi dan Dampak Banjir
Akhir November 2025, intensitas hujan tinggi — diperburuk oleh fenomena cuaca ekstrim di Pulau Sumatra — menyebabkan banjir besar dan meluas di Langkat. Ribuan warga terpaksa mengungsi akibat rumah terendam, akses terputus, dan kerusakan fasilitas umum. Pemerintah setempat pun telah memperpanjang masa tanggap darurat banjir hingga 12 Desember 2025, mengingat banyak wilayah yang masih terendam atau sulit diakses.
Aksi TIDAR dan Bantuan Kepada Pengungsi
Sebagai bagian dari respons terhadap bencana, TIDAR menyumbang sejumlah bantuan kepada warga yang mengungsi — meskipun detail jenis dan jumlah bantuan tidak selalu dijabarkan dalam setiap laporan.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya kolektif berbagai pihak — termasuk pemerintah daerah, organisasi, dan lembaga swasta — untuk menyalurkan bantuan darurat seperti sembako, air bersih, perlengkapan darurat, dan obat-obatan bagi korban banjir.
Solidaritas dari Berbagai Pihak
TIDAR bukan satu-satunya. Beberapa organisasi dan lembaga turut serta:
- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyalurkan bantuan darurat berupa beras, air mineral, mi instan, roti, lampu darurat, dan obat‑obatan ke pengungsi di Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura.
- Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat), melalui program tanggap daruratnya, mendistribusikan makanan siap saji, air minum, selimut, alas tidur, dan perlengkapan kebersihan kepada korban banjir di Kecamatan Tanjung Pura. Bantuan juga mencakup kartu perdana agar pengungsi tetap bisa berkomunikasi.
- Pemerintah Kabupaten Langkat terus berkoordinasi untuk menyalurkan bantuan — sembako, obat‑obatan, dan kebutuhan dasar — serta menyiapkan posko pengungsian dan layanan kesehatan bagi warga terdampak.
Harapan dan Tantangan
Pelaksanaan bantuan ini mendapat apresiasi dari warga terdampak. Kehadiran organisasi seperti TIDAR memberi harapan sekaligus memperkuat rasa gotong royong masyarakat di tengah bencana. Namun kondisi di lapangan tetap menantang: banyak lokasi yang sulit dijangkau, dan kebutuhan mendesak seperti makanan, air bersih, perlengkapan tidur, serta layanan kesehatan terus meningkat.
Pemerintah daerah menghimbau seluruh pedagang agar tidak menaikkan harga secara tidak wajar — agar akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok tetap terjangkau.
Kenapa Ini Penting
- Banjir di Langkat merupakan bagian dari bencana besar yang melanda beberapa wilayah di Sumatra akhir November 2025.
- Aksi dari berbagai pihak — seperti organisasi sosial, partai politik, korporasi, dan pemerintah — menunjukkan sinergi dalam merespon bencana.
- Penanganan cepat dan distribusi bantuan tepat sasaran amat krusial untuk menyelamatkan warga, terutama kelompok rentan.