Israel Palestina

Pasukan Israel Tangkap 90 Warga Palestina: Eskalasi Konflik di Tepi Barat

Dunia Kriminal Politik

Langkat – Pasukan Israel menangkap 90 warga Palestina di wilayah pendudukan selama liburan hari raya Idul Adha, menurut laporan dari Masyarakat Tahanan Palestina. Penangkapan ini terjadi sejak Ahad hingga Selasa, dengan fokus utama di Provinsi Hebron.

Penangkapan dan Kekerasan

Di antara mereka yang ditangkap, terdapat tiga anak-anak dan seorang wanita. Selama operasi penangkapan, pasukan Israrl juga melakukan kekerasan fisik terhadap mereka yang ditahan dan merusak properti warga. Sejak 7 Oktober, kelompok tersebut melaporkan bahwa pasukan Israel telah melakukan 9.280 penangkapan di Tepi Barat.

Serangan di Tepi Barat

Pada Selasa pagi, pasukan Israel menyerbu beberapa daerah di Tepi Barat, termasuk Kota Nablus, Qalqilya, Ramallah, dan Hebron. Saksi mata melaporkan bahwa bentrokan terjadi antara pasukan Israel dan warga Palestina di Desa Qursa dekat Nablus, mengakibatkan penahanan setidaknya dua warga Palestina.

Selain itu, dua warga Palestina, seorang pria dan seorang wanita, ditangkap di Qalqilya. Tentara Israel juga menyerbu beberapa desa dekat Ramallah, termasuk Sinjil, Umm Safa, Deir Ibzi, dan Ajjul, serta menahan lima warga Palestina.

Kekerasan Berkelanjutan

selama beberapa tahun terakhir, militer Israel rutin melakukan serangan di Tepi Barat. Kekerasan ini meningkat sejak dimulainya serangan brutal di Gaza pada Oktober lalu. Selain itu, warga Palestina di Tepi Barat juga menghadapi serangan dari pemukim ilegal Yahudi Israel.

Menurut Kementrian Kesehatan Palestina, setidaknya 548 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 5.200 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Respons Internasional

Komisi PBB pada Rabu, 19 Juni 2024, membahas kekerasan Israel di Tepi Barat. Navi Pillay, ketua komisi yang didukung PBB, menyatakan bahwa serangan harian di Gaza telah menutupi gelombang kekerasan di Tepi Barat yang diduduki. Sejak perang Gaza dimulai pada Oktober, lebih banyak warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel atau pemukim Israel di Tepi Barat dibandingkan periode lain yang pernah tercatat.

Pillay juga menyoroti operasi militer Israel dan “lonjakan kekerasan pemukim” yang sering kali diabaikan oleh pasukan Israel.

Tuduhan Genosida

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang baru-baru ini memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah, Jalur Gaza selatan. Wilayah ini menjadi tempat lebih dari satu juta warga palestina mencari perlindungan dari serangan sebelumnya. Rafah diserang pada 6 Mei.

Situasi di Wilayah pendudukan Palestina semakin memburuk dengan peningkatan kekerasan dan penangkapan massal oleh pasukan Israel. Komunitas internasional terus memantau dan mengkritisi tindakan Israel, dengan harapan untuk mengakhiri kekerasan dan mencari solusi damai bagi konflik yang berkepanjangan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *