Aceh Tamiang — Setelah banjir bandang yang melanda wilayah ini, ribuan warga di Aceh Tamiang kini harus menghadapi gelap gulita di malam hari. Banyak kawasan di kabupaten ini masih tanpa listrik sampai hari ini (Kamis, 11/12/2025).
Menurut laporan, hanya sedikit area — seperti pusat kecamatan atau jalan utama — yang listriknya sudah menyala, sementara sebagian besar pemukiman warga tetap gelap.
Akibat kondisi ini, warga menempuh cara darurat: menggunakan kayu bakar atau api seadanya sebagai penerangan di dalam rumah. Terkadang api dibuat dari papan rumah bekas yang ambruk akibat banjir.
Sejumlah warga dan relawan menolak klaim bahwa listrik di Aceh sudah pulih sepenuhnya. Beberapa menyebut kondisi masih “hitam total” — terutama di desa-desa terpencil yang masih terisolasi.
Pemerintah melalui PLN mengklaim bahwa sistem kelistrikan Aceh telah pulih hingga 93%, termasuk sebagian wilayah di Aceh Tamiang. Namun, kenyataan di lapangan berbeda: banyak warga masih belum merasakan listrik menyala, dan distribusi kini dianggap belum merata — prioritas diberikan ke fasilitas vital dulu seperti rumah sakit, kantor pemerintahan, serta posko darurat.
Situasi ini memunculkan keprihatinan dari warga dan masyarakat luas. Banyak keluarga kini sulit melakukan aktivitas dasar seperti memasak, penerangan malam hari, serta menjaga keamanan rumah dalam kegelapan.
Penulis: Dewi Anggraini | Editor: Rizky Maulana