Ismail Haniyeh

Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 24 Orang, Termasuk Saudara Perempuan Ismail Haniyeh

Dunia Kriminal Politik

Jakarta Pasukan Israel melakukan serangan udara di Kota Gaza pada Selasa pagi, 25 Juni 2024, yang menewaskan setidaknya 24 warga Gaza. Di antara korban tawas terdapat saudara perempuan Ismail Haniyeh , Ketua kelompok Hamas, menurut pejabat kesehatan dan petugas medis Gaza.

Warga Gaza melaporkan bahwa tank-tank Israel masuk lebih dalam ke wilayah barat Rafah di Gaza selatan dan menghancurkan rumah-rumah di sekitarnya. Petugas medis mengatakan dua serangan udara Israel menghantam dua sekolah di Kota Gaza, menewaskan setidaknya 14 orang. Sepuluh orang lainnya tewas dalam serangan berbeda di sebuah rumah di kamp pengungsi Shati, salah satu dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Gaza.

Rumah di Shati tersebut milik keluarga besar Haniyeh, yang saat ini tinggal di Qatar. Anggota keluarga dan petugas medis mengonfirmasi bahwa salah saru saudara perempuan Haniyeh tewas bersama kerabat lainnya.

Ismail Haniyeh, yang memimpin diplomasi Hamas dan merupakan tokoh publik dari kelompok yang memimpin Gaza sejak 2007, telah kehilangan banyak anggota keluarga sejak serangan 7 Oktober 2023 dimulai, termasuk tiga putranya.

Respons Haniyeh Terhadap Serangan

Menanggapi serangan terbaru Israel yang menewaskan saudara perempuannya, Haniyeh menegaskan kembali tuntutan kelompoknya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Ia menyatakan bahwa pembunuhan kerabatnya tidak akan mempengaruhi tindakan Hamas.

“Kami tetap berpendapat bahwa perjanjian apa pun yang tidak menjamin genjatan senjata dan diakhirinya agresi bukanlah sebuah perjanjian. Posisi kami mengenai hal ini tidak akan berubah pada tahap apa pun,” kata Haniyeh dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.

Kondisi di Lapangan

Hassan Kaskin, seorang tetangga, mengatakan bahwa rumah keluarga Haniyeh dihantam bom tanpa peringatan sebelum fajar pada Selasa, 25 Juni 2024. Rekaman yang diperoleh Reuters menunjukkan bangunan tersebut hancur menjadi puing-puing.

“Mereka berjumlah sepuluh orang, tiga di antaranya terlempar ke luar rumah dan tujuh orang tertimbun reruntuhan. Tanpa peringatan sebelumnya, dengan orang-orang di sekitar mereka, dan ada yang terluka di antara tetangga,” kata Kaskin Kepada Ruters.

Pasukan Israel menargetkan milisi Palestina di Kota Gaza yang terlibat dalam perencanaan serangan terhadap Israel. Menurut mereka, para militan tersebut termasuk beberapa orang yang menyandera warga Israel selatan dalam serangan 7 Oktober lalu. Angkatan Udara Israel mengebom dua bangunan yang dikatakan digunakan oleh teroris Hamas di Shati dan Daraj Tuffah di Gaza utara.

“Para teroris beroperasi di dalam kompleks sekolah yang digunakan oleh Hamas sebagai perisai untuk kegiatan terorisnya,” demikian kererangan militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Hamas membantah menggunakan fasilitas sipil seperti sekolah dan rumah sakit untuk tujuan militer. Secara terpisah, sayap bersenjata Hamas dan sekutu Jihat Islam Palestina (PIJ) mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa pejuang mereka telah menembakkan bom mortir pada Senin malam, 24 Juni 2024, terhadap pasukan Israel di lingkungan Yibna di Rafah timur.

Dampak Serangan di Gaza

Di kota Khan Younis di utara Rafah, petugas medis melaporkan bahwa penembakan tank Israel menewaskan tujuh warga Palestina dan melukai beberapa orang lainnya di sebuah kamp tenda di distrik barat. Pejabat kesehatan Gaza menyebutkan bahwa setidaknya 45 warga Palestina tewas akibat militer Israel di Gaza pada hari Selasa.

Menurut Kementrian Kesehatan Gaza, serangan Israel dari darat, laut, dan udara telah menewaskan sedikitnya 37.658 orang dan melukai 86.237 orang lainnya di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *